PENGERTIAN
Secara etimologis, Mobilitas social berasal dari kata “mobilis” yang berarti banyak bergerak dan “socius” yang berarti masyarakat. Sehingga Mobilitas social berarti keadaan banyak bergerak dalam masyarakat.
Secara sosiologis, Mobilitas social berarti perpindahan individu atau kelompok dari satu strata ke strata yang lain.
BENTUK-BENTUK
Ada 5 bentuk Mobilitas social, yakni :
1. Mobilitas Horisontal
Adalah perpindahan individu atau kelompok dari satu strata ke strata lain yang sederajat.
Misal : Pak Ali semula berprofesi manajer keuangan, dipindahkan ke Jakarta sebagai manajer produksi.
2. Mobilitas Vertikal
Adalah perpindakah individu atau kelompok dari satu strata ke strata lain yang tidak sederajat.
Ada 2 jenis mobilitas social vertical, yakni :
a. Mobilitas vertical ke atas (social climbing atau upward mobility)
Adalah mobilitas vertical yang mengarah ke atas.
Misal : Seorang buruh, menjadi manajer
b. Mobilitas vertical ke bawah ( social sinking atau downward mobility)
Adalah mobilitas vertical yang mengarah ke bawah.
Misal : Seorang Manajer menjadi buruh.
3. Mobilitas Geografis
Adalah perpindakah individu atau kelompok dari satu tempat ke tempat lain.
Misal : Seorang pindah dari Jakarta ke Surabaya.
4. Mobilitas antar generasi atau intergenerasi
Adalah perpindahan individu atau kelompok dalam dua generasi atau lebih.
Misal : Ayahnya seorang petani, anaknya seoran menteri pertanian.
Ada 2 jenis mobilitas antargenerasi, yakni :
a. Mobilitas intergenerasi naik
b. Mobilitas intergenerasi turun
5. Mobilitas Intragenerasi
Adalah perpindahan individu atau kelompok dalam satu generasi atau generasi yang sama.
Misal : Kelompok pejuang banyak yang menjadi pengusaha.
FAKTOR PENDORONG
Ada 6 faktor pendorong mobilitas social, yakni :
1.Status social
Sebelum dewasa, status seseorang ikut orang tuanya. Namun, setelah dewasa seorang dapat memilih statusnya sendiri. Akan ikut orang tuanya atau merubah statusnya.
2.Faktor ekonomi
Seseorang yang mempunyai ekonomi rendah dan tidak puas dengan keadaannya sekarang, maka akan berusaha mengubah status yang dipunyai.
3.Faktor politik
Faktor politik dalam suatu daerah atau Negara dapat mempengaruhi status seseorang.
Misal : Suharto menjadi presiden setelah terjadi G 30 S PKI 1965
4.Faktor Demografi atau kependudukan
Kelebihan dan kekurangan penduduk dapat menyebabkan terjadinya mobilitas social. Banyaknya penduduk bisa terjadi karena tingkat kelahiran tinggi. Sedangkan kekurangan penduduk dapat terjadi karena bencana alam atau peperangan.
5.Keinginan melihat daerah lain (Avonturir)
Keinginan melihat daerah lain dapat menjadi factor pendorong mobilitas social. Suku bangsa yang banyak melakukan avonturir dalam masyarakat seperti : Suku Batak, Suku Minang dan Suku Cina.
6.Motif keagamaan
Ada 3 faktor motif keagamaan yang mendorong mobilitas social, yakni :
a. Misionaris atau menyebarkan agama
b. Kepentingan agama, seperti Naik haji, ziarah makam dsb
c. Tekanan agama lain.
FAKTOR PENGHALANG
Ada 5 faktor penghalang mobilitas social, yakni :
1. Perbedaan jenis kelamin
2. RAS
3. Sosialisasi yang kuat
4. Kemiskinan
5. Diskriminasi kelas social
SALURAN MOBILITAS VERTIKAL KE ATAS
Ada beberapa saluran mobilitas vertical ke atas, yakni :
1.Angkatan bersenjata
2.Lembaga Pendidikan
3.Lembaga keagamaan
4.Organisasi politik, ekonomi dan keahlian
5.Perkawinan
DAMPAK MOBILITAS SOSIAL
Ada 2 dampak dari mobilitas social, yakni :
1. Konflik social[1]
2. Akomodasi
[1] Lihat bab 1 kelas XI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar